Tiga Hari di Desa Minggirsari

Dari kiri: Eko Hariadi saat memberi sambutan, Barry Aditya (fasilitator), dr. Ekorini (direktur program Mentari-PHC) dan perwakilan dari USAID. dok/panitia 


Selama tiga hari, dari 23 hingga 25 Oktober 2024, Desa Minggirsari, Kanigoro, Kabupaten Blitar, menjadi tuan rumah Workshop Penggerak Komunitas dan Perencanaan Partisipatif MPKU PP Muhammadiyah.


Kegiatan ini diikuti oleh 21 peserta yang berasal dari tiga kabupaten: Blitar, Lumajang, dan Lamongan. Dalam workshop ini, para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga melakukan praktek lapangan, observasi, serta memetakan masalah dan potensi desa.


Kepala Desa Minggirsari, Eko Hariadi, membuka acara dengan sambutan hangat di Joglo Warung Kang Cempluk. Ia memperkenalkan berbagai potensi yang dimiliki oleh desanya, mulai dari sumber daya alam hingga tradisi lokal. Suasana semakin akrab saat malam harinya, para peserta dijamu dengan hidangan khas, Lodho Lele. 


"Lele di sini adalah lele bermartabat, karena makanannya dari nutrisi tanaman," ungkap Eko, yang disambut tepuk tangan dan tawa para hadirin.


Menggambar peta desa sebelum melaksanakan transect walk. dok/panitia

Workshop ini diselenggarakan oleh MPKU PP Muhammadiyah dengan dukungan USAID dan Kementerian Kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan yang diperlukan agar dapat menjadi penggerak komunitas di desa masing-masing. 


Para peserta akan memainkan peran penting dalam mendukung program Integrasi Layanan Kesehatan Primer, mulai dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) hingga Posyandu, yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat desa.


Selama workshop, para peserta terlibat dalam berbagai aktivitas yang menantang, termasuk analisis masalah sosial di desa dan penggalian potensi lokal. Mereka dibimbing oleh fasilitator berpengalaman seperti Barry Aditya, Widhiyanto, Dena Sundari, dan Dangan Prasetya, yang memberikan wawasan serta strategi dalam melaksanakan program-program pengembangan masyarakat, sekaligus mengemasnya menjadi konten yang menarik.


Di akhir kegiatan, para peserta menyusun rencana aksi yang akan diterapkan di desa masing-masing. Mereka berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan saling mendukung dalam menjalankan program yang telah dirancang.


Dengan semangat pengabdian dan keterlibatan yang tinggi, diharapkan para penggerak komunitas ini mampu membawa perubahan positif di lingkungan mereka.


Workshop ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menciptakan jaringan antar peserta yang akan memperkuat gerakan masyarakat. Dalam era digital saat ini, keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan menjadi semakin penting.


Post a Comment for "Tiga Hari di Desa Minggirsari"