Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Ulama Ideal Muhammadiyah
Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag., adalah salah satu tokoh Islam Indonesia yang meninggalkan jejak mendalam dalam dunia akademik, keagamaan, dan dakwah.
Lahir di Bukittinggi pada 22 September 1956, beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang religius, yang menginspirasi pengabdian hidupnya pada agama dan pendidikan.
Sejak usia muda, Yunahar Ilyas sudah aktif dalam kegiatan keagamaan, termasuk "Didikan Subuh," sebuah program pengajian anak-anak yang populer di Sumatera Barat pasca-G30S/PKI.
Beliau menempuh pendidikan dasar di sebuah sekolah di Bukittinggi, kota kelahirannya, yang dikenal sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Minangkabau.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Yunahar melanjutkan jenjang menengah di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) di Padang, Sumatera Barat.
PGAN merupakan lembaga pendidikan yang berfokus pada pembinaan calon guru agama dengan basis keislaman yang kuat.
Di tempat ini, Yunahar menunjukkan minatnya yang besar terhadap ilmu agama, yang menjadi fondasi penting dalam perjalanan kariernya sebagai ulama, akademisi, dan pemimpin Muhammadiyah.
Pendidikan dasar dan menengah di Sumatera Barat memberikan pengaruh signifikan pada pembentukan karakter dan wawasan Yunahar Ilyas, yang kelak menjadi tokoh penting dalam dakwah Islam di Indonesia.
Setelah lulus dari PGAN, Yunahar melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN Imam Bonjol Padang, sebelum melanjutkan ke Arab Saudi untuk memperdalam ilmu tafsir Al-Qur'an.
Pendidikan yang ditempuhnya di Sumatera Barat menjadi awal dari kontribusi besarnya dalam dunia keilmuan dan dakwah di tanah air.
Beliau kuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang, di mana ia memperoleh gelar Sarjana Muda.
Beliau kemudian melanjutkan studi ke Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, dan memperoleh gelar Lisance (Lc) dalam bidang Tafsir Al-Qur'an.
Gelar Magister Agama (M.Ag.) dan Doktor (Dr.) dalam bidang Aqidah dan Filsafat diraihnya dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menegaskan komitmennya pada dunia akademik.
Sebagai akademisi, Yunahar Ilyas mengabdikan diri di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sejak tahun 1987, di mana ia menjadi Guru Besar di Fakultas Agama Islam pada tahun 2008.
Mata kuliah seperti Ulumul Qur'an dan Aqidah/Akhlaq yang diajarkannya menjadi fondasi keilmuan bagi banyak mahasiswa.
Selain itu, beliau aktif mengajar di berbagai program pascasarjana di universitas Muhammadiyah lainnya.
Melalui perannya sebagai pendidik, Yunahar tidak hanya mentransfer ilmu tetapi juga nilai-nilai akhlak Islami kepada generasi muda.
Di Muhammadiyah, Yunahar Ilyas memegang berbagai posisi strategis. Ia menjabat sebagai Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah (2000–2005) dan Ketua PP Muhammadiyah dalam beberapa periode berikutnya.
Di tingkat nasional, beliau menjadi Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015–2020.
Jabatan-jabatan ini menunjukkan kepercayaan umat Islam terhadap integritas dan kompetensinya dalam memimpin.
Sebagai seorang ulama, Yunahar dikenal dengan pemikiran moderatnya. Beliau menganjurkan pendekatan wasathiyyah dalam praktik keislaman, yaitu sikap moderat yang menyeimbangkan antara teks dan konteks, serta toleransi terhadap keberagaman.
Dalam bidang tafsir, ia terbuka terhadap penggunaan pendekatan ilmu sosial dan hermeneutika untuk memahami Al-Qur'an dalam konteks zaman modern.
Pemikiran ini tercermin dalam karyanya seperti Kesetaraan Gender dalam Al-Qur'an dan Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer, yang menawarkan perspektif progresif terhadap isu-isu gender.
Dalam dakwah, Yunahar memiliki gaya yang santun dan inklusif. Ia mampu menyampaikan ajaran Islam dengan bahasa yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan, baik di dalam maupun luar negeri.
Hal ini membuatnya diterima luas oleh masyarakat, terlepas dari latar belakang mereka.
Pada 2 Januari 2020, Yunahar Ilyas wafat di Yogyakarta. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi umat Islam di Indonesia, terutama warga Muhammadiyah.
Namun, karya dan pemikirannya terus menjadi warisan yang berharga. Beliau adalah contoh nyata seorang ulama yang tidak hanya mendalam dalam ilmu, tetapi juga bijaksana dalam sikap, memberikan teladan bagi generasi selanjutnya.
Sosoknya adalah inspirasi tentang bagaimana intelektualitas dan spiritualitas dapat bersinergi untuk membawa manfaat bagi umat. []
📝 RD
Post a Comment for "Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Ulama Ideal Muhammadiyah"
Post a Comment
Mau berkomentar? Jangan sungkan-sungkan, tulis di bawah ini