Tiga Golongan Umat dalam Menyikapi Al-Qur’an di Kantin Tangguh PCM Kanigoro Blitar
Suasana Masjid Muhammad Ibrahim Al-Amru (MIA) Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar tampak semarak pada hari Senin malam (7/7/2025).
Warga Muhammadiyah dan 'Aisyiyah, mulai dari pengurus PCM, PRM, PCA, PRA, PCPM, PCNA, hingga para guru dan karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Se-Kecamatan Kanigoro berkumpul dalam kegiatan rutin bulanan bertajuk "Kantin Tangguh", singkatan dari Kajian Rutin Setiap Tanggal Tujuh.
Kegiatan ini merupakan agenda bulanan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kanigoro yang dimulai selepas sholat Isya' berjamaah. Kegiatan berlangsung hangat dan penuh makna hingga larut malam.
Pada kesempatan kali ini, kajian disampaikan oleh Ustadz H Muh Jainuri, seorang tokoh Muhammadiyah dari PDM Kabupaten Blitar yang dikenal luas dengan sapaan Ustadz Jainuri. Beliau berasal dari Dusun Ngrobyong, Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Dalam ceramahnya, Ustadz Jainuri menyampaikan pesan-pesan penting yang menggugah kesadaran jamaah akan peran generasi penerus dalam dakwah dan kehidupan beragama.
"Perlu kita siapkan generasi penerus sejak dini, mulai dari anak sendiri. Sempatkan mereka sekolah di Muhammadiyah atau 'Aisyiyah, dan mampirlah ke masjid Muhammadiyah agar ada kenangan. Karena kelak, mereka akan kembali," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pengetahuan tata cara mengurus jenazah sesuai tuntunan Muhammadiyah agar bisa dilakukan secara mandiri oleh cabang atau ranting.
Lebih dalam, Ustadz Jainuri membawakan materi tentang tiga golongan umat Islam dalam menyikapi Al-Qur'an, dengan landasan dari Surat Al-Fatir ayat 32, yang berbunyi:
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ
Artinya: "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami; lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri mereka sendiri, ada yang pertengahan, dan ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Itulah karunia yang besar." (QS. Al-Fatir: 32).
Ia mengurai, kelompok pertama adalah mereka yang mendzolimi diri sendiri meski berstatus muslim, namun masih berbuat maksiat. Kelompok kedua adalah mereka yang berusaha taat namun kadang tergelincir dosa, dan segera bertobat. Kelompok ketiga adalah golongan yang Fastabiqul Khoirot, yakni berlomba-lomba dalam kebaikan dan ibadah.
"Mari kita bersama-sama bertadabur Al-Qur'an. Pelajari semampu kita. Karena Al-Qur'an adalah petunjuk istimewa, ibarat hidangan yang luar biasa. Masing-masing punya kemampuan berbeda dalam memahami. Tapi sebaik-baik orang adalah yang belajar dan mengajarkannya," tegas Ustadz Jainuri.
Kajian ini menjadi pengingat spiritual yang kuat bagi jamaah yang hadir, sekaligus menjadi momen silaturahmi dan penguatan peran warga Muhammadiyah setempat.
Semoga kegiatan Kantin Tangguh ini terus konsisten berjalan dan memberi manfaat besar bagi umat. Seperti doa penutup Ustadz Jainuri, "Semoga kita termasuk golongan terbaik dalam ibadah serta urusan dunia dan akhirat."
Penulis: Agus Fawaid
Post a Comment for "Tiga Golongan Umat dalam Menyikapi Al-Qur’an di Kantin Tangguh PCM Kanigoro Blitar"
Post a Comment
Mau berkomentar? Jangan sungkan-sungkan, tulis di bawah ini