PDM Kabupaten Blitar Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden
0 minutes read
 |
| Busroni dan Ismail Nurfika saat menghadiri acara di kantor DPRD |
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar turut serta dalam Rapat Paripurna Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar.
Acara penting ini diselenggarakan dengan agenda utama mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI Tahun 2025.
Rapat paripurna yang berlangsung pada hari Jumat, 15 Agustus 2025, bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Blitar, dihadiri oleh berbagai tokoh penting daerah.
Ismail Nurfika, SH, selaku Wakil Ketua PDM Kabupaten Blitar, hadir sebagai representasi dari organisasi Muhammadiyah.
Partisipasi PDM Kabupaten Blitar dalam acara ini menunjukkan komitmen organisasi dalam mendukung dan menyelaraskan diri dengan agenda pembangunan nasional yang disampaikan oleh Presiden RI.
Pidato Kenegaraan yang disampaikan dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI menjadi acuan penting bagi pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang berkelanjutan.
Kehadiran Ismail Nurfika, SH, juga menjadi simbol sinergi antara organisasi masyarakat sipil dan pemerintah daerah dalam upaya memajukan Kabupaten Blitar.
Diharapkan, kolaborasi semacam ini dapat terus ditingkatkan demi terwujudnya masyarakat Blitar yang sejahtera dan berkeadilan.
Rapat paripurna berlangsung dengan khidmat dan diikuti dengan seksama oleh seluruh peserta. Pidato Kenegaraan Presiden RI memberikan gambaran jelas mengenai arah pembangunan negara serta tantangan yang perlu dihadapi bersama.
PDM Kabupaten Blitar berharap, melalui partisipasi aktif dalam forum-forum seperti ini, dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan daerah dan bangsa.
Rangkuman isi pidato Presiden Prabowo Subianto
1. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan refleksi atas 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, mulai dari perjuangan proklamasi hingga pencapaian modern.
2. Ia menyampaikan apresiasi kepada para presiden terdahulu—Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi—atas pencapaian mereka masing-masing.
3. Proses transisi dari pemerintahan Jokowi ke era Prabowo-Gibran disebut berlangsung mulus dan menunjukkan kedewasaan demokrasi Indonesia.
4. Tantangan besar yang masih dihadapi adalah pemberantasan korupsi. Pemerintah berhasil menyelamatkan anggaran negara senilai sekitar Rp 300 triliun dari potensi penyelewengan, dengan mengalihfungsikannya untuk kepentingan rakyat.
5. Prabowo menyebut adanya “net outflow of national wealth”—kebocoran kekayaan negara dalam skala besar—dan menegaskan pemerintah fokus mencari solusi, bukan siapa yang salah.
6. Capaian ekonomi: pertumbuhan kuartal II 2025 mencapai 5,12 %; realisasi investasi semester I 2025 sebesar Rp942 triliun (naik 13,6 % tahun ke tahun); penciptaan 1,2 juta lapangan kerja.
7. Program unggulan "Makan Bergizi Gratis" (MBG) berjalan baik, memenuhi kebutuhan gizi anak dan ibu serta membuka lapangan pekerjaan.
8. Indonesia kini surplus produksi beras dan jagung, serta bisa mengekspor beras—cadangan nasional mencapai lebih dari 4 juta ton.
9. Pemerintah meluncurkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan memastikan bantuan sosial tepat sasaran.
10. Dibangun 100 Sekolah Rakyat dan direncanakan tambah 200 unit lagi untuk meningkatkan akses pendidikan.
11. Subsidi perumahan sudah dimanfaatkan lebih dari 200 keluarga; tunjangan guru ditingkatkan; bangunan pendidikan direnovasi untuk mendorong pendidikan yang lebih baik.
12. Pemerintah bekerja untuk mengelola kekayaan negara lebih baik, termasuk melalui entitas Danantara untuk menurunkan angka pengangguran.
13. Politik luar negeri: Indonesia resmi bergabung dengan BRICS dan terus membela hak-hak Palestina.
14. Pidatonya ditutup dengan semangat membangun “Indonesia Incorporated”
