Kajian Tangguh PCM Kanigoro Blitar, dr. Farhan: Menjaga Kesehatan Dalam Perspektif Islam
0 minutes read
![]() |
| dr. Farhan Zhafran Akbari dalam Kajian Tangguh PCM Kanigoro Blitar di Masjid MIA Jatinom, Ahad (7/9/2025). (Agus Fawaid). |
Kajian rutin bulanan bertajuk Tangguh (Tanggal Tujuh) kembali digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kanigoro Kabupaten Blitar, pada Ahad malam (7/9/2025).
Kegiatan yang dimulai pukul 19.30 WIB ini berlangsung di Masjid MIA (Muhammad Ibrahim Al-Amru), Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar dan diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai unsur persyarikatan serta warga dan simpatisan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah.
Usai salat Isya’ berjamaah, kajian diisi oleh dr. Farhan Zhafran Akbari dari RS Aminah Muhammadiyah Blitar. Ia membawakan tema Menjaga Kesehatan Dalam Perspektif Islam dengan penyampaian yang ringan namun berbobot.
“Syukur Alhamdulillah kita bisa berkumpul di sini untuk mengikuti kajian. Kesehatan adalah nikmat yang sering dilalaikan,” ujarnya di awal ceramah.
Dr. Farhan memaparkan enam poin penting dalam menjaga kesehatan menurut Islam. Pertama, menjaga pola makan dan tidak berlebihan, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-A’raf ayat 31:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍۢ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ
Artinya: “Wahai anak Adam! Pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”
Ia juga mengingatkan pentingnya memilih makanan halal dan thoyyib (baik), mengacu pada Surah Al-Baqarah ayat 168:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَـٰلًۭا طَيِّبًۭا
Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal lagi baik yang terdapat di bumi...”
Poin ketiga adalah pentingnya tidur cukup. “Jangan begadang, karena efeknya akan terasa di masa tua,” jelasnya sambil mengutip Surah Al-Furqan ayat 47:
وَهُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ لِبَاسًۭا وَٱلنَّوْمَ سُبَاتًۭا
Artinya: “Dan Dia-lah yang menjadikan malam sebagai pakaian bagi kamu, dan tidur untuk istirahat...”
Selanjutnya, dr. Farhan menyampaikan bahwa sakit adalah penghapus dosa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلَا وَصَبٍ، وَلَا هَمٍّ، وَلَا حُزْنٍ، وَلَا أَذًى، وَلَا غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Artinya: "Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit, melainkan Allah menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.” (HR. Bukhari nomor 5660 dan Muslim nomor 2571).
Ia menegaskan pentingnya menjaga kesehatan agar tidak menyesal di kemudian hari, mengutip hadits tentang dua nikmat:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Artinya: “Ada dua nikmat yang banyak manusia lalai, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari).
Terakhir, ia mengingatkan untuk menyerahkan urusan kesehatan kepada ahlinya, sesuai sabda Rasulullah SAW:
إِذَا ضُيِّعَتِ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ، قِيلَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا؟ قَالَ: إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ
Artinya: “Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.” (HR. Bukhari).
"Maka jangan heran kalau saya bilang. Jangan bertemu saya di rumah sakit, karena itu berarti ada yang sedang sakit, kalau bertemu di luar rumah sakit ya tidak apa-apa," ujar dr. Farhan disambut tawa jamaah.
Kajian ditutup dengan sesi tanya jawab yang hangat. Kajian Tangguh ini tidak hanya menjadi sarana penguatan iman, namun juga pengingat pentingnya menjaga kesehatan sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah.
Mens sana in corpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
📝 Agus Fawaid

