Survival Camp Ke-3 HW Blitar Digelar di Puncak Langit, Peserta Tetap Antusias Meski Diguyur Hujan
0 minutes read
| Ketua PDM Kabupaten Blitar Sigit Prasetyo memberikan pengarahan kepada peserta Survival Camp 3 HW di Puncak Langit Blitar, Jumat (14/11/2025). |
Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Kabupaten Blitar menggelar Survival Camp Ke-3 di kawasan wisata Puncak Langit Blitar. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, Jumat hingga Ahad (14-16/11/2025), dan diikuti 104 peserta dari tingkat Pengenal dan Penghela.
Peserta tidak hanya datang dari sekolah Muhammadiyah di Kabupaten dan Kota Blitar, tetapi juga dari Kediri. Sepanjang kegiatan, hujan kerap turun dan kawasan diselimuti kabut tebal. Meski demikian, antusiasme para peserta tidak surut.
“Mereka tetap tampak bersemangat, meski kondisi cuaca sering tidak bersahabat,” ujar Ketua Kwarda HW Kabupaten Blitar, Mukiman, saat ditemui di lokasi kegiatan.
Mukiman menjelaskan bahwa Survival Camp Ke-3 awalnya dijadwalkan berlangsung pada awal Oktober. Namun, padatnya agenda membuat kegiatan baru dapat digelar pada pertengahan November.
“Sebenarnya kegiatan rencananya akan dilaksanakan awal Oktober, tapi karena banyaknya agenda yang bersamaan akhirnya kita selenggarakan di bulan November,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Survival Camp merupakan agenda tahunan yang selalu ditunggu oleh para kader HW. Sempat muncul usulan penundaan, namun dorongan agar kegiatan tetap dilaksanakan justru lebih kuat.
“Kami maksimalkan antisipasi dari berbagai kemungkinan. Intinya walaupun hujan turun, kegiatan tetap bisa berjalan,” tegas Mukiman.
Pada pembukaan kegiatan, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar, Sigit Prasetyo, memberikan tiga pesan penting kepada seluruh peserta. Ia menekankan bahwa kader HW harus memiliki sifat istimewa untuk menghadapi tantangan zaman.
“Harus religius, jujur, dan survival. Ini harus ditanamkan pada diri setiap kader HW,” kata Sigit.
Menurut Sigit, religius berarti para kader wajib memegang nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Sifat jujur juga harus tercermin dalam sikap, baik di sekolah maupun dalam aktivitas organisasi.
“Dan semua harus survival. Mampu bertahan dari berbagai gempuran, pantang menyerah. Ulet dan terus berusaha,” lanjutnya.
Sigit menegaskan bahwa tiga sifat utama tersebut harus melekat sebagai identitas kader Hizbul Wathan. Ia optimistis pembentukan karakter itu akan membawa mereka menuju masa depan yang cerah.
“Jika semua sifat itu menjadi ciri kader HW, insyaallah mereka akan sukses. Jadi pemimpin, pengusaha, atau jadi apapun akan sukses,” pungkasnya. []
📝 Agus Fawaid
