Para Bocil Membuat Ongol-ongol, Program Sabtu Jawi TK dan KB ABA Babadan Wlingi
Sabtu, 30 November 2024, menjadi hari yang istimewa bagi siswa/i TK dan KB ABA Babadan Wlingi.
Sebuah program rutin bulanan kembali digelar, kali ini dengan kegiatan yang tak kalah menarik: membuat makanan tradisional Ongol-Ongol dari singkong.
Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB ini bukan sekadar memasak, melainkan sebuah proses pembelajaran yang kaya manfaat.
Pagi itu, suasana di sekolah dipenuhi keceriaan. Ibu Masitoh, Kepala TK ABA Babadan Wlingi, memulai kegiatan dengan demonstrasi dan arahan yang jelas dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Langkah demi langkah pembuatan Ongol-Ongol dijelaskan dengan sabar, mengajak para siswa untuk memperhatikan detail prosesnya.
Setelah demonstrasi, anak-anak dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk mempraktikkan langsung pembuatan Ongol-Ongol.
Setiap kelompok didampingi oleh para guru yang penuh kesabaran dan semangat, antara lain Bu Khoiriyah, Bu Erni, Bu Khoir, Bu Erna, Bu Laili, Bu Warsini, Bu Asih, Bu Nita, Bu Risa, Bu Rahma, dan Bu Fida.
Mereka membimbing anak-anak dengan penuh kasih sayang, memastikan setiap anak terlibat aktif dan memahami proses pembuatannya.
Kerjasama antar anggota kelompok pun terjalin dengan baik, mengajarkan nilai penting kolaborasi sejak dini.
Sekitar pukul 09.30 WIB, proses pembuatan Ongol-Ongol selesai. Aroma singkong yang manis dan gurih memenuhi udara, menambah semarak suasana.
Sebelum menyantap hasil karya mereka, para siswa dengan bimbingan para guru melafalkan doa sebelum makan secara bersama.
Ekspresi wajah mereka begitu antusias saat menikmati Ongol-Ongol buatan sendiri.
Tawa dan canda memenuhi ruangan, menunjukkan kebahagiaan mereka atas hasil kerja keras bersama.
Setelah selesai makan, serentak mereka mengucapkan “Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin”, menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diterima.
Kegiatan Sabtu Jawi ini bukan hanya sekadar mengajarkan anak-anak cara membuat Ongol-Ongol.
Lebih dari itu, kegiatan ini memberikan stimulus motorik dan kognitif, melatih kerjasama tim, serta mengenalkan kekayaan kuliner tradisional Indonesia.
Melalui kegiatan yang menyenangkan ini, anak-anak TK dan KB ABA Babadan Wlingi tidak hanya belajar tentang proses pembuatan makanan, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai penting seperti kerjasama, rasa syukur, dan kebersamaan.
Semoga kegiatan ini dapat terus menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak. []
📝 E2
Ongol-ongol adalah salah satu jajanan tradisional khas Indonesia yang terkenal karena teksturnya yang kenyal dan rasa manisnya yang khas.
Jajanan ini biasanya terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung sagu atau tepung tapioka, gula merah, air, dan parutan kelapa.
Ciri Khas Ongol-Ongol
1. Tekstur: Kenyal dan lembut, mirip dengan jelly tetapi lebih padat.
2. Rasa: Dominan manis dengan aroma khas dari gula merah.
3. Tampilan: Potongan kecil-kecil berbentuk kotak atau bulat, dilapisi parutan kelapa segar di bagian luar.
4. Warna: Biasanya berwarna cokelat (karena gula merah), tetapi ada juga variasi warna lain jika menggunakan pewarna alami dari bahan seperti pandan atau ubi ungu.
Bahan Utama Ongol-Ongol
Tepung Sagu atau Tapioka: Membentuk tekstur kenyal.
Gula Merah: Memberikan rasa manis dan warna khas.
Air: Digunakan untuk melarutkan tepung dan gula.
Parutan Kelapa: Sebagai pelengkap untuk memberikan rasa gurih.
Cara Pembuatan
1. Larutkan tepung sagu dengan air hingga tidak ada gumpalan.
2. Masak gula merah bersama air hingga larut, lalu saring.
3. Campurkan larutan tepung dengan gula merah, lalu masak sambil diaduk hingga mengental dan transparan.
4. Tuang adonan ke dalam loyang, ratakan, dan biarkan dingin.
5. Setelah dingin, potong sesuai selera dan taburi parutan kelapa.
Sejarah dan Asal-Usul
Ongol-ongol diyakini berasal dari Jawa Barat dan telah menjadi salah satu makanan tradisional sejak zaman penjajahan Belanda.
Nama "ongol-ongol" berasal dari bahasa Sunda, yang merujuk pada teksturnya yang lembut dan menggelitik lidah saat dimakan.
Keunikan
Ongol-ongol sering disajikan dalam acara adat, selamatan, atau sebagai camilan sehari-hari.
Selain itu, jajanan ini juga dikenal sebagai salah satu simbol sederhana dari kekayaan kuliner nusantara yang berbahan dasar lokal dan mudah diolah.
Jajanan ini masih populer hingga kini, meskipun mulai sulit ditemukan di pasar modern. Namun, ongol-ongol tetap menjadi bagian penting dari tradisi kuliner Indonesia.
Post a Comment for "Para Bocil Membuat Ongol-ongol, Program Sabtu Jawi TK dan KB ABA Babadan Wlingi"
Post a Comment
Mau berkomentar? Jangan sungkan-sungkan, tulis di bawah ini